Keadaan Geografis
Kota
Semarang terletak antara garis 6º50’ -
7º10’ Lintang Selatan dan garis 109º35’ - 110º50’ Bujur Timur. Dibatasi sebelah
Barat dengan Kabupaten Kendal, sebelah Timur dengan Kabupaten Demak, sebelah
Selatan dengan Kabupaten Semarang, dan sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa
dengan panjang garis pantai meliputi 13,6 Km . Ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75
sampai dengan 348,00 di atas garis pantai.
Luas
Wilayah
Dengan
luas wilayah sebesar 373,70 km2, dan merupakan 1,15% dari total luas daratan
Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang
terbagi dalam 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Dari 16 kecamatan yang ada,
kecamatan Mijen (57,55 km2) dan Kecamatan Gunungpati (54,11 km2), dimana sebagian
besar wilayahnya berupa persawahan dan perkebunan. Sedangkan kecamatan dengan
luas terkecil adalah Semarang Selatan (5,93 km2) dan kecamatan Semarang Tengah
(6,14 km2), sebagian besar wilayahnya berupa pusat perekonomian dan bisnis Kota
Semarang, seperti bangunan toko/mall, pasar, perkantoran dan sebagainya.
Penduduk
Jumlah
penduduk Kota Semarang menurut Profil
Kependudukan Kota Semarang oleh BPS sampai
dengan akhir Desember tahun 2011 sebesar : 1.544.358 jiwa, terdiri
dari 767.884 jiwa penduduk laki-laki dan 776.474
jiwa penduduk perempuan. Dengan jumlah sebesar itu Kota Semarang masih termasuk dalam 5 besar
Kabupaten/Kota yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah.
Penyebaran
penduduk yang tidak merata perlu mendapat perhatian karena berkaitan dengan
daya dukung lingkungan yang tidak seimbang. Secara geografis wilayah Kota Semarang terbagi menjadi dua yaitu daerah
dataran rendah ( Kota Bawah ) dan daerah perbukitan (Kota Atas). Kota Bawah
merupakan pusat kegiatan pemerintahan, perdagangan dan industri, sedangkan Kota
Atas lebih banyak dimanfaatkan untuk perkebunan, persawahan, dan hutan.
Sedangkan
ciri masyarakat Kota Semarang
terbagi dua yaitu masyarakat dengan karakteristik perkotaan dan masyarakat
dengan karakteristik pedesaan. Sebagai salah satu kota metropolitan, Semarang boleh dikatakan belum terlalu
padat. Pada tahun 2011 kepadatan penduduknya sebesar 4.133 jiwa per km2.
Bila
dilihat menurut Kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk paling kecil adalah
Kecamatan Tugu sebesar 938 jiwa per km2, diikuti dengan Kecamatan Mijen 954
jiwa per km2 dan Kecamatan Gunungpati 1.358 jiwa per km2. Ketiga Kecamatan
tersebut
merupakan daerah pertanian dan perkebunan, sehingga sebagian wilayahnya masih
banyak terdapat areal persawahan dan perkebunan,
Namun
sebaliknya untuk Kecamatan-Kecamatan yang terletak di pusat kota, dimana luas
wilayahnya tidak terlalu besar tetapi jumlah penduduknya sangat banyak, kepadatan
penduduknya sangat tinggi. Yang paling tinggi kepadatan penduduknya
adalah
Kecamatan Semarang Selatan 14.024 jiwa/km2, kemudian Kecamatan Candisari 12.225
jiwa/km2 , Kecamatan Gayamsari 11.826 jiwa/km2, diteruskan dengan Semarang tengah
11.812 jiwa/km2 dan Kecamatan Semarang Utara 11..615jiwa/km2.
Bila
dikaitkan dengan banyaknya keluarga atau rumah tangga, maka dapat dilihat bahwa
rata-rata setiap keluarga di Kota Semarang memiliki 3,6 atau 4 (empat) anggota keluarga,
dan kondisi ini terjadi pada hampir seluruh Kecamatan yang ada .
Komposisi
Penduduk
Untuk
dapat menggambarkan tentang keadaan penduduk secara khusus dapat dilihat dari
komposisinya, salah satunya adalah penduduk menurut jenis kelamin. Dari 1.544.358
penduduk Kota Semarang pada tahun 2011 terdiri dari 767.884 jiwa penduduk
laki-laki dan 776.474 jiwa penduduk perempuan.. Indikator dari variabel jenis kelamin
adalah rasio jenis kelamin yang merupakan angka perbandingan antara
penduduk laki-laki dan perempuan.